Welcome

menu

Detik Pos Indonesia

Rabu, 20 April 2011

Detik Pos Indonesia


Lady GaGa Berpose Nyaris Bugil untuk Majalah NME

Posted: 19 Apr 2011 09:28 PM PDT



DETIKPOS.net - Lady GaGa berpose panas untuk majalah NME. Kali ini, Lady mengenakan wig ungu dan jumpsuit nylon.

"Saya ingin memberitahukan sesuatu. Jika Anda menyentuh wig dari kepala saya, sepatu saya, bra saya, segala sesuatu yang ada di tubuh saya, dan melempar sesuatu ketika saya sedang di atas panggung, maka Saya akan membuat Anda menangis dan menyesal," ancam Lady GaGa pada NME.

"If you want me to be a manufactured act, you can fuck off," tulis Lady GaGa dalam akun Twitter.

Blog Berita Indonesia

Siapa Dalang Bom Cirebon yang Diburu Polisi Saat Ini?

Posted: 19 Apr 2011 06:21 PM PDT

DETIKPOS.net - Polisi masih terus memburu siapa dalang dibalik aksi bom bunuh diri Muhammad Syarip di Masjid Al-Dzikra kompleks Mapolresta Cirebon, menyusul kesimpulan polisi bahwa Sarip tidak bekerja sendirian.

Hal itu dikatakan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Jayapura, Papua, Selasa (19/4).

Menurut Anton, polisi terus meminta keterangan dari sejumlah saksi untuk mengungkap otak pelaku peledakan di Cirebon tersebut.

"Kita masih berupaya mencari tahu siapa otak dibalik pemboman itu. Kita terus melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari sejumlah saksi," kata Anton menjelaskan.

Mengenai perkembangan dari penyelidikan polisi, Anton enggan berkomentar. Polisi, lanjut dia, belum bisa buru-buru menyimpulkan apakah Muhammad Syarip merupakan anggota jaringan teroris lama. "Belum, belum bisa disimpulkan apakah jaringan Sarip ini pemain lama atau jaringan baru," ujar Anton.

Namun demikian, Anton menandaskan, dari penyelidikan awal polisi mengungkap bahwa pelaku bom bunuh diri adalah salah satu anggota dari sebuah jaringan teroris. Meski demikian, jelas Anton, polisi perlu waktu untuk memastikan jaringan mana.

"Untuk memastikan jaringan mana kita perlu pendalaman. Butuh waktu untuk mengungkapnya, karena jaringan teroris itu kan cukup rapi," ujar dia.

Menurut Anton lagi, motif peledakan di Masjid Al-Dzikra Cirebon akan terungkap jika polisi sudah mengungkap otak yang ada dibalik peledakan dan jaringan dari peledakan tersebut.

Sebelumnya, Wakabareskrim Inspektur Jenderal Mathius Salempang mengisyaratkan bahwa dari hasil penyelidikan di lapangan, jenis bom yang digunakan Sarip di Cirebon sama dengan bom yang dirancang teroris sebelumnya.

"Kalau lihat bahan di tempat kejadian perkara (TKP) bahannya sama, tapi kita tidak bisa menyimpulkan dengan mudah ini terkait dengan kelompok tertentu," jelas Mathius.

Mathius juga mengungkap, polisi sudah mencium asal kelompok jaringan Syarip. Namun polisi masih terus mendalami jaringan tersebut dan tidak mau buru-buru. Polisi sebelumnya menyita sejumlah rangkaian elektronik yang diduga terkait dengan bom bunuh diri M Syarip.

Terkait jenazah Muhammad Syarip, Anton Bachrul Alam menegaskan, pihak kepolisian masih memerlukan jenazah tersebut untuk kepentingan penyelidikan, terutama dari sisi kepentingan forensik. Oleh karena itu, tandas Anton, polisi belum memberi izin kepada pihak keluarga untuk mengambil jenazah Syarip, yang kini masih di rumah sakit Kramat Djati, Jakarta. "Jenazah belum bisa diambil keluarga. Masih akan dites forensik. Kalau penyelidikan dianggap cukup, keluarga dipersilakan ambil (jenazahnya)," ucap Anton.

Dari Cirebon, Komisaris Polisi Suhadi, salah satu korban ledakam bom dikabarkan membaik menyusul keberhasilan tim dokter melakukan operasi di punggung. Menurut Juru Bicara Rumah Sakit Pertamina Klayan, Cirebon, Muhammad Nur, sebanyak 14 butir mur, baut dan paku berhasil diangkat dari punggu Suhadi.

"Kondisi sudah membaik. Kita berhasil angkat 14 buah serpihan sejenis mur, baut dan paku," kata dia, kemarin.

Bahkan, lanjut Muhammad Nur, seluruh benda-benda yang menancap di punggung kepala bagian Sumberdaya Manusia Polresta Cirebon itu sudah diangkat melalui operasi tim dokter RS Pertamina Klayan. Beruntung, tidak ada benda logam yang tembus ke dalam tubuh bagian dalam Suhadi.

Sementara itu juru bicara Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, Titi Wahyuni memaparkan, tim dokter RSPP baru saja mengangkat serpihan terdalam yang menancap berada di dekat paru-paru Herukoco. Serpihan itu menancap dari punggung, karena Herukoco saat ledakan bom terjadi posisinya berada tepat di depan pelaku. [suarakarya/ris]

Blog Berita Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar