DETIKPOS.net - Para siswa-siswi tingkat SMA sederajat hari ini sedang harap-harap cemas. Pihak sekolah akan menyampaikan pengumuman hasil ujian nasional 2013. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, keterlambatan UN di 11 provinsi tidak mempengaruhi pelaksanaan UN secara keseluruhan.
"Saya yakin akan ada pertanyaan mengenai nasib dari 11 provinsi yang sebelumnya mengalami penundaan UN. Kita bisa lihat dari hasil UN, persoalan yang terjadi sepanjang UN kemarin tidak mengganggu dari sisi kelulusan, dan itu artinya tidak terganggu dari sisi pelaksanaannya," kata Nuh di kantornya, seperti dikutip Antara, Kamis (24/5) kemarin.
Menurut dia, tingkat kelulusan UN untuk siswa SMA dan sederajat di 11 provinsi yang mengalami penundaan cenderung stabil jika dibandingkan dengan tingkat kelulusan UN tahun lalu.
"Contohnya, di Sulawesi Selatan tingkat kelulusan tahun ini 99,12 persen dan tahun lalu 99,91 persen. Di Kalimantan Selatan tahun ini kelulusan mencapai 99,03 persen, sebelumnya 99,87 persen. Memang ada penurunan tetapi tidak terlalu signifikan," katanya.
Di NTB, lanjut dia, tingkat kelulusan UN SMA 99,24 persen pada tahun lalu dan tahun ini malah naik menjadi 99,84 persen. "Jadi, yang dihebohkan tentang LJUN (lembar jawaban ujian nasional) yang tipis ataupun fotokopi dan sebagainya, itu semua bisa diselesaikan," ujarnya.
Mendikbud memaparkan, jumlah peserta UN SMA/MA tahun ajaran 2012-2013 adalah 1.581.286 siswa, dan siswa yang dinyatakan lulus UN berjumlah 1.573.036 siswa, sedangkan yang tidak lulus berjumlah 8.250 siswa.
Hal itu, kata dia, menunjukkan tingkat kelulusan UN SMA/MA tahun ini mencapai 99,48 persen, dan persentase ketidaklulusannya adalah 0,52 persen.
"Berarti persentase kelulusan tahun 2013 ini turun 0,02 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 99,5 persen," jelasnya.
Selain itu, Nuh memaparkan jumlah peserta UN SMK sebanyak 1.106.140, dan siswa yang dinyatakan lulus UN SMK berjumlah 1.105.539 siswa, sedangkan yang tidak lulus berjumlah 601 siswa.
"Berarti tingkat kelulusan untuk UN SMK tahun ini juga sangat tinggi, yaitu 99,95 persen sehingga yang tidak lulus hanya 0,05 persen. Tingkat kelulusan ini pun lebih tinggi 0,23 persen dibanding tahun 2011 yang hanya mencapai 99,72 persen," katanya.
Sementara untuk pelajar dengan nilai tertinggi, berdasarkan data yang dimiliki Kemendikbud, diraih oleh Ni Kadek Vani Apriyanti dari SMA Negeri 4 Denpasar.
Vani mendapatkan nilai tertinggi yakni 9,87. SMA Negeri 4 Denpasar sendiri berhasil menempatkan lima siswanya di 12 peringkat teratas.
Berikut nama 10 siswa peraih nilai Ujian Nasional murni SMA tertinggi:
1. Ni Kadek Vani Apriyanti (SMA Negeri 4 Denpasar Bali) nilai 9,87.
2. Aditya Agam Nugraha (SMA Negeri 1 Surakarta, Jateng) nilai 9,78.
3. Helena Marthafriska Saragi Napitu (SMA Swasta Methodist 2, Medan) nilai 9,78.
4. Made Hyang Wikananda (SMA Negeri 4 Denpasar Bali) nilai 9,76.
5. Luh Putu Lindayani (SMA Negeri 4 Denpasar Bali) nilai 9,76.
6. Elva Vidya (SMA Kristen 5 BPK Penabur, Jakarta) nilai 9,75
7. Gracia Isaura Raulina (SMA Negeri 8 Jakarta) nilai 9,75
8. Putu Siska Apriliyani, (SMA Negeri 4 Denpasar Bali) nilai 9,75
9. Nadia Anindita Vandari (MAN Insan Cendekia, Serpong, Banten) nilai 9,75
10. Sarah Alya Firnadya, (SMA Negeri 8 Jakarta) nilai 9,73.
Sumber: merdeka.com