Welcome

menu

Detik Pos Indonesia

Selasa, 22 Januari 2013

Detik Pos Indonesia


[Musik] Fatin Shidqia Lubis Si Pemilik Suara Ajaib

Posted: 21 Jan 2013 09:11 PM PST

DETIKPOS.netFatin Shidqia Lubis Si Pemilik Suara Ajaib.

Indonesia ternyata memiliki bakat penyanyi yang mengagumkan. Ajang The X Factor berhasil menggali semua potensi yang layak diperdengarkan, salah satunya adalah Fatin Shidqia Lubis.

Nama Fatin menjadi perbincangan setelah penampilannya di audisi The X Factor. Dilihat dari penampilannya yang pemalu mungkin orang tak mengira dia memiliki suara yang begitu indah. Namun saat menyanyikan lagu Grenade milik Bruno Mars, Fatin berhasil membuat juri kaget dan berebut untuk menggatenya

Fatin adalah pelajar SMA berusia 16 tahun yang memiliki bakat luar biasa. Suaranya yang unik dan memiliki karakter khas membuat dewan juri kagum dan meloloskannya. Bahkan Ahmad Dhani memuji Fatin dan mengibaratkan karakternya mirip Cindy Lauper.

Penasaran dengan suara ajaib Fatin? Simak saja videonya berikut ini:



Sumber Berita:
Kapanlagi.com

Disclaimer :
Berita yang kami posting merupakan berita pilihan dari berbagai Portal Besar Berita Indonesia tanpa mengubah JUDUL dan ISI BERITA. Apabila ada keberatan dengan isi berita, silakan kirimkan keberatan Anda ke admin@detikpos.net. Hak Cipta berita tetap menjadi milik sumber berita yang bersangkutan. Bagi anda yang ingin memberikan Komentar, silakan mengisi komentar dengan bahasa yang sopan. DETIKPOS.net berhak menghapus komentar dalam berita tanpa harus melakukan konformasi terlebih dahulu. Bagi anda yang ingin menjadi sponsor blog berita ini, bisa menghubungi kami di 085 755 677 333, terima kasih.

DETIK : Blog Berita Indonesia

[Politik] Hary Tanoesoedibjo paling cocok berduet dengan Prabowo?

Posted: 21 Jan 2013 05:33 PM PST

DETIKPOS.netHary Tanoesoedibjo paling cocok berduet dengan Prabowo?

Kabar mengejutkan datang dari Partai NasDem. Partai baru yang menjadi peserta pemilu 2014 itu dilanda konflik internal antara Surya Paloh dengan Hary Tanoesoedibjo. Akibatnya, Hary Tanoe memilih hengkang dari partai dengan nomor urut 1 itu dan meletakkan posisi ketua Dewan Pakar Partai NasDem.

Bos MNC grup itu tak sendiri. Sejumlah kader Partai NasDem juga mengikuti langkahnya untuk mundur dari partai yang memiliki slogan restorasi Indonesia itu. Di antaranya adalah, Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq, Wakil Sekretaris Jenderal Saiful Haq, dan Ketua Internal DPP Partai Nasdem Endang Tirtana.

Dalam jumpa persnya di kantor NasDem, kemarin, Hary Tanoe mengaku kecewa dengan Surya paloh yang ingin menjadi Ketua Umum Partai NasDem. HT menilai seharusnya Surya Paloh meneruskan tradisi Partai NasDem yang mengutamakan pemimpin muda.

"Masalahnya sederhana, saya melihat partai NasDem berkembang dengan baik, anggota dan pengurus NasDem di daerah adalah kalangan muda. 70 persen adalah anak muda. Saya ingin mempertahankan struktur seperti ini," kata pria berusia 48 tahun itu alam jumpa pers di Jl Diponegoro, Jakarta, Senin (21/1).

Namun demikian, keluar dari NasDem tak berarti menghentikan kiprah Hary Tanoe di dunia politik. Dia menyebut tiga langkah politik yang akan ditempuhnya selepas dari NasDem.

"Pertama kita bisa mendirikan organisasi massa (Ormas) perubahan, kedua bisa bergabung dengan partai politik yang sudah ada atau ketiga membuat partai baru," katanya.

Sebagai salah seorang bos media, Hary Tanoe tentu tak sulit untuk bergabung dengan partai politik. Karenanya, selepas dirinya mundur dari NasDem, sejumlah parpol mengaku bersedia menampungnya, salah satunya adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Partai besutan Prabowo Subianto itu dikabarkan melirik Hary Tanoe. Hal ini tak dibantah oleh anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat. "Kalau HT berniat untuk ikut ke Gerindra, kita akan mempertimbangkan baik-baik," kata Martin Hutabarat di komplek parlemen, Senayan Jakarta, Senin (21/1).

Belajar dari pengalaman di NasDem, Hary Tanoe tentu tak mau konflik dengan sesama elite kembali terjadi. Sebab, Gerindra memiliki seorang komandan yang telah menjadi ikonnya yakni Prabowo Subianto.

Namun, jika Hary Tanoe menyatakan bergabung dengan Gerindra maka dia dan Prabowo akan saling melengkapi. Sebab, sebagai bos media, Hary Tanoe dapat memanfaatkan media yang dimilikinya untuk kepentingan parpol yang didukungnya. Hal itu akan semakin lengkap dengan citra yang dimiliki Prabowo Subianto di mata masyarakat.

"Dulu waktu masih di NasDem dia dapat mengontrol elektabilitas partai lain karena dia memiliki media. Sekarang dia mundur dari NasDem dan membuka jalan bagi partai lain," kata pengamat politik UIN Gun Gun Heryanto kepada merdeka.com melalui sambungan telepon.

Menurutnya, Hary Tanoe dapat menjadi king maker dalam proses pencalonan presiden Prabowo di Pilpres 2014. Dengan group media yang dimilikinya, Hary Tanoe dapat meningkatkan elektabilitas Prabowo sebagai seorang capres ke tingkat tertinggi.

Karena itu, Hary Tanoe saat ini menjadi sosok yang sangat 'kinclong' bagi parpol. Sebab, selain memiliki media massa, Hary Tanoe juga memiliki akses finansial. Hal itu, tentu akan semakin meningkatkan nilai tawar terhadap seorang Hary Tanoe.

"Tapi masalahnya tak ada makan siang yang gratis. Keluar dari NasDem pasti akan menjadi pelajaran sendiri bagi Hary Tanoe," katanya.

Sumber Berita:
Merdeka.com

Disclaimer :
Berita yang kami posting merupakan berita pilihan dari berbagai Portal Besar Berita Indonesia tanpa mengubah JUDUL dan ISI BERITA. Apabila ada keberatan dengan isi berita, silakan kirimkan keberatan Anda ke admin@detikpos.net. Hak Cipta berita tetap menjadi milik sumber berita yang bersangkutan. Bagi anda yang ingin memberikan Komentar, silakan mengisi komentar dengan bahasa yang sopan. DETIKPOS.net berhak menghapus komentar dalam berita tanpa harus melakukan konformasi terlebih dahulu. Bagi anda yang ingin menjadi sponsor blog berita ini, bisa menghubungi kami di 085 755 677 333, terima kasih.

DETIK : Blog Berita Indonesia