Welcome

menu

Detik Pos Indonesia

Sabtu, 02 Februari 2013

Detik Pos Indonesia


[Hukum] Penangkapan Presiden PKS Dinilai Pesanan Pihak Tertentu

Posted: 01 Feb 2013 05:39 AM PST

DETIKPOS.net - Sejumlah pihak mengungkap keanehan dibalik penangkapan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hakim Ishaaq (LHI) oleh KPK.

Apalagi karena proses penetapan tersangka, penangkapan, pemeriksaan, dan penahanannya berlangsung dalam waktu yang cukup singkat kurang lebih sehari tuntas.

Praktisi Hukum, Sahril Harahap, bahkan melihat banyak keanehan alias keganjilan dalam penangkapan Luthfi.

"Mengapa dengan seorang LHI sehari saja sudah ditangkap oleh KPK. Meski yang bersangkutan tidak tertangkap tangan. Kita tidak membela LHI cuma ini proses yang tidak biasa di KPK," kata Sahril yang juga Ketua Umum Praktisi Hukum Muda Indonesia (PHAI) ini kepada wartawan di Jakarta, Jumat (1/2/2013).
Dia membandingkannya dengan kasus korupsi Hambalang yang diduga melibatkan Andi Mallarangeng.

"Itu sudah berbulan-bulan prosesnya dari saksi kemudian jadi tersangka. Sampai sekarang belum diproses juga. Bandingkan dengan LHI hanya dalam hitungan menit diproses lalu ditangkap. Ini kenapa? Itu pertanyaan kami," kata dia.

Sahril sepakat penegakan hukum oleh KPK dalam pemberantasan korupsi namun permasalahannya patut diduga ada unsur tebang pilih.

"Patut diduga ada pesanan pihak tertentu atas kasus LHI ini. Begitu banyak kasus besar ada ada di depan mata sekian lama tidak diproses sampai sekarang. Ada kasus Century, kasus Hambalang, kasus korupsi Al Quran, tapi kok kasus ini secepat itu diproses? Mengapa dengan seorang LHI dalam sehari saja langsung ditangkap?" kata dia.

Sebagai praktisi hukum dari kalangan pemuda, dia pada prinsipnya mendukung segala upaya pemberantasan korupsi oleh KPK. Namun dengan keganjilan terhadap proses hukum LHI itu, dia berharap kedepan KPK bisa meluruskan masalah seperti ini dan tidak terulang lagi hal serupa.

"Karena KPK benteng terakhir pemberantsan korupsi di Indonesia. Kita mendukung upaya pemberantasan korupsi tapi harus dilakukan adil dan tidak tebang pilih. Karena itu melanggar asas persamaan dalam pelaksanaan dan kedudukan hukum. Kami hanya meminta KPK profesional menyelesaikan kasus ini," kata dia.

Sumber Berita:
Tribunnews.com

Disclaimer :
Berita yang kami posting merupakan berita pilihan dari berbagai Portal Besar Berita Indonesia tanpa mengubah JUDUL dan ISI BERITA. Apabila ada keberatan dengan isi berita, silakan kirimkan keberatan Anda ke admin@detikpos.net. Hak Cipta berita tetap menjadi milik sumber berita yang bersangkutan.

Bagi anda yang ingin memberikan Komentar, silakan mengisi komentar dengan bahasa yang sopan. DETIKPOS.net berhak menghapus komentar dalam berita tanpa harus melakukan konformasi terlebih dahulu. Bagi anda yang ingin menjadi sponsor blog berita ini, bisa menghubungi kami di 085 755 677 333, terima kasih.

[Politik] Jadi Presiden PKS, Anis Matta Mundur dari DPR

Posted: 01 Feb 2013 05:27 AM PST

DETIKPOS.net - Anis Matta akhirnya terpilih sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Luthfi mengundurkan diri dari jabatannya setelah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan daging sapi impor.

Dengan terpilihnya menjadi Presiden PKS, Anis juga menyatakan diri mundur sebagai Wakil Ketua DPR RI. "Dalam kesempatan ini saya menyatakan pengunduran diri dari Wakil Ketua DPR RI serta mengundurkan diri dari keanggotaan DPR RI," ujar Presiden PKS Anis Matta dalam jumpa pers di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (1/2/2013).

Anis mengungkapkan pengunduran diri dari Wakil Ketua DPR karena sadar tugas berat yang dipikulnya ke depan. "Saya sadar akan lakukan tugas besar, maka di dalam proses ini saya tidak ingin terganggu sehingga tugas saya tidak tercapai," katanya.

Anis terpilih menjadi Presiden PKS setelah musyawarah yang dilakukan Forum Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS di Lembang, Bandung pada Kamis (31/1/2013).

PKS menerima pengunduran diri Lutfi dalam bentuk lisan dan tertulis setelah KPK memutuskan untuk menahannya. Petinggi PKS kemudian berkumpul untuk melakukan rapat di rumah Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin untuk membahas pengganti Hilmi. Anis akhirnya terpilih sebagai Presiden PKS yang baru.

Sumber Berita:
Tribunnews.com

Disclaimer :
Berita yang kami posting merupakan berita pilihan dari berbagai Portal Besar Berita Indonesia tanpa mengubah JUDUL dan ISI BERITA. Apabila ada keberatan dengan isi berita, silakan kirimkan keberatan Anda ke admin@detikpos.net. Hak Cipta berita tetap menjadi milik sumber berita yang bersangkutan.

Bagi anda yang ingin memberikan Komentar, silakan mengisi komentar dengan bahasa yang sopan. DETIKPOS.net berhak menghapus komentar dalam berita tanpa harus melakukan konformasi terlebih dahulu. Untuk anda yang ingin menjadi sponsor blog berita ini, bisa menghubungi kami di 085 755 677 333, terima kasih.

[Selebritis] Kecewa Dengan Dirinya, Raffi Ahmad Menangis

Posted: 01 Feb 2013 05:14 AM PST

DETIKPOS.net - Keharuan menyeruak di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) saat Olga Syahputra semalam datang menjenguk Raffi Ahmad.

Dalam pertemuan itu, Olga ternyata tidak bisa menutupi kesedihannya. Bahkan ia sampai menitikkan air mata melihat kondisi sahabatnya tersebut. Demikian pula Raffi yang mencurahkan isi harinya kepada Olga. Emosi keduanya sama-sama tertumpah.

"Ketemu juga mau nangis. Karena dia bisa nangis kalau melihat aku menangis. Raffi itu bisa nangis kalau sudah cerita sama saya," tandas Olga.

Kedatangannya tentu saja untuk menghibur sekaligus menyemangati sahabatnya. Ia tahu betul isi hati bekas kekasih Yuni Shara itu.

"Saya berusaha ngobrol rileks dengan dia. Teman-temannya juga berusaha menyemangati dia. Saya tahu dia sedih, kecewa dengan dirinya sendiri, mengecewakan mamanya. Dia melihat muka saya, dia bilang, 'ma'. Ini ujian," ucap pria kelahiran Jakarta, 8 Februari 1983 itu.

Ayu Dewi yang ikut bersama Olga juga memahami betul perasaan Rafi yang masih menjalani pemeriksaan terkait kasus narkoba yang melibatkannya itu. Ia bisa melihat dari mimik wajahnya. "Raut-rautnya orang yang mikir," ucap Dewi.

Sumber Berita:
Tribunnews.com

Disclaimer :
Berita yang kami posting merupakan berita pilihan dari berbagai Portal Besar Berita Indonesia tanpa mengubah JUDUL dan ISI BERITA. Apabila ada keberatan dengan isi berita, silakan kirimkan keberatan Anda ke admin@detikpos.net. Hak Cipta berita tetap menjadi milik sumber berita yang bersangkutan. Bagi anda yang ingin memberikan Komentar, silakan mengisi komentar dengan bahasa yang sopan. DETIKPOS.net berhak menghapus komentar dalam berita tanpa harus melakukan konformasi terlebih dahulu. Bagi anda yang ingin menjadi sponsor blog berita ini, bisa menghubungi kami di 085 755 677 333, terima kasih.