Detik Pos Indonesia |
Justin Timberlake Merasa Canggung Beradegan Ranjang dengan Mila Kunis Posted: 15 Jun 2011 08:13 PM PDT DETIKPOS.net - Bagi sebagian aktor Hollywood bukanlah hal baru jika melakukan adegan seks dalam setiap filmnya. Namun tidak bagi Justin Timberlake. Ia mangaku merasa canggung saat beradegan ranjang dengan Mila Kunis di film 'Friends With Benefits'. Bintang film 'The Social Network' itu mengaku tak mudah mencari chemistry dengan lawan mainnya itu. Apalagi mereka dituntut untuk beradegan ranjang. Meski keduanya saling kenal dekat, itu tak membuat rasa canggung hilang begitu saja. "Saya akan berbohong kalau mengatakan tidak canggung saat beradegan seks denganya," tuturnya seperti dilansir Female First, Rabu (15/6/2011). Film itu bercerita tentang dua orang yang ingin berhubungan seks tanpa ikatan apapun. Mantan pacar Britney Spears itu pun merasa aneh dengan karakter yang dimainkanya kali ini. Selain itu, Justin juga akan merilis film terbarunya bersama sang mantan kekasih Cameron Diaz. Dalam film berjudul 'Bad Teacher' itu mereka dituntut untuk kembali mengulang romantisme mereka di saat pacaran dulu. Meski bertatus mantan kekasih, mereka tetap total dalam menjalani setiap karaktenya. "Meski kita tidak berbicara satu sama lain sepanjang waktu, tapi kami saling menghormati, dan pada tingkat tertentu kita saling mencintai tapi dalam kapasitas baru kami sebagai lawan main," pungkasnya. [DH/ris] Blog Berita Indonesia |
WN Singapura Disetrap Telanjang Petugas Imigrasi Malaysia Posted: 15 Jun 2011 05:27 AM PDT DETIKPOS.net - Dua wanita warga negara Singapura disetrap telanjang oleh petugas imigrasi Malaysia karena diduga masuk wilayah Malaysia secara ilegal. Namun dua wanita ini menepis. Penangkapan mereka terjadi karena salah paham saja. Dilansir dari laman harian Singapura, Shin Min Daily, Selasa, 14 Juni 2011, dua orang wanita Lim, 29, dan Chang, 39, berencana makan malam di Johor Baru, Malaysia, sepulangnya dari bandara Changi, Kamis pekan lalu. Lim mengatakan ketika dia melewati gerbang pemeriksaan, tidak ada petugas imigrasi yang berjaga. Dipanggil beberapa kali juga tidak ada yang menjawab. Setelah lima menit akhirnya mereka memutuskan menggunakan sistem Touch n Go, yaitu sistem masuk ke tol Malaysia dengan menggunakan kartu khusus. Setelah itu mereka berlalu. Namun mereka sadar perlu adanya stempel petugas di paspor, akhirnya mereka kembali. Ketika kembali, mereka malah dituduh sebagai pendatang ilegal oleh para petugas yang mulai berdatangan. "Kami diinterogasi oleh petugas imigrasi jam 3 pagi dan ditahan selama 15 jam," ujar Chang. Sambil diborgol, mereka dibawa ke penjara di Pontian. Di penjara ini, keduanya menceritakan, mereka disuruh membuka pakaian. Petugas mengatakan bahwa ini adalah standar prosedur pemeriksaan. Bukannya diperiksa, mereka malah disetrap seperti anak sekolahan tidak mengerjakan PR. Bertelanjang dada, kedua wanita malang ini diminta melakukan squat jump (olahraga jongkok dan berdiri berkali-kali) sambil memegang kedua telinga. Mereka tidak diperbolehkan memakai baju sampai 10 hitungan squat jump. Situasi di penjara pun tidak kalah mengenaskan. Keduanya mengatakan bahwa penjara dua pertiga lapangan bola tersebut ditempati 50 orang yang berasal dari Filipina dan Indonesia. Toiletnya tanpa pintu, bau pesing dan kotor. "Tidak ada matras maupun bantal, kami tidur di lantai dengan serangga dan kecoa," ujar Chang. Keduanya akhirnya dibebaskan pada Sabtu dengan diberikan surat peringatan, tanpa denda maupun hukuman. Kedua warga Singapura ini mengatakan bahwa mereka memang salah, namun tidak habis pikir kenapa diperlakukan seperti tahanan. Kepada Shin Min Daily mereka berjanji akan membawa masalah itu ke ranah hukum dan meminta kompensasi atas peristiwa traumatis yang mereka alami. [VN/ris] Blog Berita Indonesia |
You are subscribed to email updates from DETIKPOS.net : Blog Berita Indonesia Terkini | Detik Pos Terbaru Hari Ini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar